Selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi anda semua

Senin, 12 Desember 2011

Dampah positif Keeksisan Pabrik Garam Beryodium Desa Kedungmutih

Keberadaan pabrik garam yodium di Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung cukup membantu petani garam setempat. Di saat harga garam krosok jatuh, petani Kedungmutih tak terlalu terkena dampak lantaran garam mereka diserap oleh pabrik.

“Petani garam Kedungmutih tak terlalu risau dengan anjloknya harga garam krosok. Sebab, pihak pabrik membeli garam mereka dengan harga layak. Yang jelas petani tetap untung,” kata Kades Kedungmutih H Hamdan.

Disampaikan, petani garam Kedungmutih rata-rata tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Lancar Sejahtera. KUBe itupula yang mengelola pabrik garam beryodium. ”Kini, kemampuan pabrik dalam memproduksi garam beryodium semakin besar. Hasil produksinya juga telah menembus pasaran Jawa Tengah dan Jawa Barat,” ungkapnya, yang juga Ketua KUBe Lancar Sejahtera.

Menurutnya, kemampuan pabrik dalam memproduksi garam beryodium perhari mencapai 3 ton. Satu ton dalam bentuk kemasan dan dua ton curah. Adapun biaya produksi perbulannya mencapai Rp 117 juta. Termasuk untuk pengadaan garam krosok yang mencapai Rp 100 juta sendiri. Kemudian garam beryodium dalam kemasan 200 gram dijual dengan harga Rp 300.

”Saat seperti ini petani tidak membuat garam. Namun kami tetap berproduksi lantaran stok kami hasil penyerapan kemarau lalu cukup banyak,” ungkapnya.

Selain dipasok petani setempat, lanjut Hamdan, pabriknya juga menyerap garam krosok dari Desa Tedunan, Babalan, Kedungkarang, Kendalasem, Berahan Kulon dan Berahan Wetan. Pengadaan garam krosok dilakukan mulai Agustus hingga awal Nopember. Sedangkan dalam hal pemasaran di tingkat lokal, pihaknya memperoleh bantuan dari beberapa lembaga. Di antaranya Dinas Kesehatan, Disperindag, PKK, puskesmas-puskesmas dan sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Demak.

Hamdan menambahkan, awal pendirian pabrik garam memperoleh bantuan dari pemerintah daerah dan pusat. APBD Kabupaten tahun 2008, mengalokasikan dana sebesar Rp 160 juta untuk pengadaan bangunan. Kemudian dana yang dari APBN digunakan untuk pengadaan mesin. KUBe Lancar Sejahtera juga berkontribusi sebesar Rp 100 juta untuk pembuatan gudang penampungan garam krosok. Kemudian tahun 2010, APBD kabupaten kembali mengalokasikan dana Rp 75 juta untuk menambah 1 unit mesin open, meningkatkan daya listrik dan pengadaan sejumlah perangkat.

sumber : http://www.demakkab.go.id