Tak bisa dipungkiri, Kabupaten Demak memiliki batik tulis dengan ciri dan corak yang khas. Dengan perpaduan motif pesisiran dan pertanian, ciri khas batik tulis Demak tersebut kini mulai gencar diperkenalkan ke khalayak melalui berbagai ajang promosi maupun pameran.
Menurut Ketua Klaster Batik Demak, Hj Dwi Marfiana Spd MH, ciri khas batik Demak terlihat dari kentalnya perpaduan motif pesisiran dan pertanian yang jarang dibuat pembatik di daerah lain. “Kami mempromosikan Batik Demak hingga ke Semarang, Yogyakarta, Surabaya bahkan Jakarta,” kata Marfiana.
Dia mengatakan, upaya promosi itu telah dilakukan hampir setahun. Hasilnya, batik Demak kini mendapat perhatian cukup luas. Sejumlah daerah yang disinggahi tim klaster batik menyatakan meminta pesanan lantaran tertarik batik khas Demak.
Motif yang ditawarkan dan membuat orang tertarik antara lain Ulam Segaran, Tigo Rangsik, Sabet Rangsik, Semangka Tegalan dan Cupit Kepiting. “Istilah Rangsik kita ambil dari kata urang (udang), kerang dan sisik. Penyederhanaan nama serta bentuk binatang laut untuk lebih memperlihatkan ciri batik pesisiran. Sedangkan motif semangka tegalan terinspirasi oleh buah semangka yang juga menjadi andalan Demak,” ungkapnya.
Marfiana mengaku tak hanya gencar berpromosi melestarikan batik tulis khas Demak. Namun, dia juga membuka semacam bengkel membatik melalui pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) Desa Karangmlati. PKBM tersebut juga menyelenggarakan kejar paket C kejuruan. “Mereka yang menjadi warga belajar di PKBM berkesempatan menimba ilmu gratis. Setelah lulus nanti mereka menerima ijazah setara SMK dan sertifikat batik,” terangnya.