Salah satu makanan khas Demak yang dikenal sebagai Kota Waliadalah bakso balungan. Dinamai bakso balungan (tulang) karena bakso yang disajikan tidak melulu hanya bakso, gulungan daging giling yang diberi kuah. Bakso yang satu ini dikompliti dengan potongan tulang-tulang yang masih berbalut irisan daging. Kadang terdapat pula tulang muda yang renyah dimakan.
Bakso balungan ini muncul dari bisnis soto kerbau yang menjadi ciri khas soto di kawasan Demak, Kudus, Pati, dan sekitarnya. Kalau daging kerbau banyak dipakai untuk soto dan rawon, tulangnya dimanfaatkan untuk campuran bakso.
Kenikmatan bakso balungan bukan terletak pada bakso itu sendiri, melainkan cara menikmati dan menggerogoti serpihan daging pada potongan tulang inilah yang mengasyikan sehingga sering kali membuat penikmat bakso ketagihan. Tiap porsi biasanya di hargai Rp 6000, dan tentunya ini sangat menjangkau kantong semua kalangan masyarakat.
Beberapa penikmat bakso di Demak mengakui bakso balungan merupakan bakso yang beda dengan bakso yang lain. Apalagi jika menemui warung bakso yang sudah terkenal dengan Rasanya nikmat dan cara mengolah tulang pun sudah pas, yakni tidak alot serta sudah renyah. Ini berkat rebusan tulang yang disesuaikan untuk menjaga tidak terlalu mentah atau terlalu matang sehingga tak mudah hancur.
Jika anda berwisata ke daerah Demak, janganlah lupa untuk menikmati makanan hangat dan lezat ini. Selamat mencoba dan semoga anda ketagihan setelah mencicipinya.